Nat Batu Bata Tempel

Candi Natar atau yang juga dikenal sebagai Candi Batu Bata merupakan salah satu candi Hindu yang terletak di daerah Jombang, Jawa Timur. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Natar memiliki struktur bangunan yang unik, yaitu terbuat dari bata merah yang disusun secara rapi. Dinamakan Candi Batu Bata karena sebagian besar bangunannya terbuat dari batu bata tersebut. Candi ini memiliki denah dasar berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sekitar 12,5 meter x 12,5 meter.

Candi Natar, Candi Bersejarah di Jombang

Candi Natar merupakan salah satu candi Hindu yang memiliki kekhasan tersendiri. Berikut beberapa aspek penting terkait Candi Natar:

  • Lokasi: Jombang, Jawa Timur
  • Masa pembangunan: Abad ke-8 hingga ke-9 Masehi
  • Bahan bangunan: Bata merah
  • Denah dasar: Bujur sangkar
  • Ukuran: 12,5 meter x 12,5 meter
  • Fungsi: Tempat pemujaan umat Hindu

Candi Natar menjadi bukti kejayaan Kerajaan Mataram Kuno pada masanya. Candi ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi salah satu destinasi wisata religi yang menarik di Jawa Timur.

Lokasi

Lokasi Candi Natar di Jombang, Jawa Timur memiliki peran penting bagi perkembangan dan eksistensi candi tersebut. Jombang merupakan daerah yang memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang tinggi, khususnya pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Pemilihan Jombang sebagai lokasi pembangunan Candi Natar kemungkinan besar didasari oleh beberapa faktor, seperti kondisi geografis yang mendukung, ketersediaan sumber daya alam, dan adanya komunitas masyarakat yang menganut agama Hindu.

Lokasi Candi Natar yang berada di jalur perdagangan pada masa itu juga menjadi faktor pendukung. Hal ini memudahkan akses bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan pemujaan dan ritual keagamaan di candi.

Masa pembangunan

Masa pembangunan Candi Natar pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap arsitektur dan gaya bangunan candi.

Pada masa tersebut, Kerajaan Mataram Kuno mengalami perkembangan pesat dalam bidang arsitektur. Hal ini terlihat dari teknik pembangunan candi yang sudah sangat maju, seperti penggunaan bata merah sebagai bahan bangunan utama.

Candi Natar menjadi salah satu contoh nyata dari kemajuan arsitektur pada masa itu. Bangunan candi yang kokoh dan simetris menunjukkan keterampilan tinggi para arsitek dan pembangun pada zamannya.

Bahan bangunan

Penggunaan bata merah sebagai bahan bangunan utama Candi Natar memiliki keterkaitan yang erat dengan teknik konstruksi pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Bata merah dipilih karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Kekuatan dan daya tahan: Bata merah memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk membangun struktur bangunan yang kokoh dan tahan lama.
  • Kemudahan dalam penyusunan: Bata merah memiliki bentuk dan ukuran yang seragam, sehingga memudahkan dalam penyusunan dan menghasilkan struktur bangunan yang rapi dan simetris.
  • Ketersediaan bahan baku: Bata merah terbuat dari tanah liat yang banyak terdapat di wilayah Jawa, sehingga mudah diperoleh dan diolah menjadi bahan bangunan.

Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan bata merah sebagai pilihan utama dalam pembangunan Candi Natar. Penggunaan bata merah memungkinkan para arsitek dan pembangun pada masa itu untuk menciptakan sebuah bangunan candi yang megah dan memiliki nilai estetika yang tinggi.

Denah dasar

Penggunaan denah dasar berbentuk bujur sangkar pada Candi Natar memiliki kaitan erat dengan konsep kosmologi dan arsitektur tradisional Jawa. Bujur sangkar melambangkan kesempurnaan, keseimbangan, dan keselarasan dengan alam semesta.

Dalam konteks Candi Natar, denah dasar bujur sangkar diwujudkan melalui susunan bata merah yang rapi dan simetris. Bentuk bujur sangkar ini tercermin pada keempat sisi candi yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama.

Denah dasar bujur sangkar pada Candi Natar juga memiliki fungsi praktis. Bentuk bujur sangkar memberikan stabilitas dan kekuatan yang baik pada struktur bangunan candi. Hal ini penting mengingat Candi Natar dibangun di daerah yang rawan gempa.

Ukuran

Ukuran Candi Natar yang memiliki panjang dan lebar 12,5 meter berkontribusi pada kekokohan dan kestabilan struktur bangunan candi. Ukuran tersebut memberikan landasan yang cukup luas untuk menopang berat bangunan candi yang terbuat dari bata merah.

Selain itu, ukuran candi yang tidak terlalu besar memudahkan dalam proses pembangunan dan perawatan. Para arsitek dan pembangun pada masa itu dapat lebih mudah mengontrol dan mengatur setiap bagian bangunan candi.

Dengan demikian, ukuran Candi Natar yang 12,5 meter x 12,5 meter merupakan hasil pertimbangan matang yang memperhatikan aspek teknis, estetika, dan fungsionalitas bangunan candi.

Fungsi

Fungsi Candi Natar sebagai tempat pemujaan umat Hindu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap arsitektur dan struktur bangunan candi.

Sebagai tempat pemujaan, Candi Natar dirancang untuk memenuhi kebutuhan ritual dan upacara keagamaan umat Hindu. Hal ini terlihat pada adanya ruang-ruang khusus di dalam candi yang digunakan untuk menyimpan arca atau patung dewa-dewi, serta tempat untuk melakukan persembahyangan.

Selain itu, bentuk dan struktur Candi Natar juga disesuaikan dengan konsep kosmologi dan kepercayaan umat Hindu. Candi ini dibangun dengan bentuk yang menyerupai Gunung Mahameru, yang dipercaya sebagai tempat bersemayam para dewa.


Pertanyaan Umum tentang Candi Batu Bata

Pertanyaan 1: Kapan Candi Batu Bata dibangun?

Jawaban: Candi Batu Bata diperkirakan dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Pertanyaan 2: Mengapa Candi Batu Bata dinamakan demikian?

Jawaban: Candi ini dinamakan Candi Batu Bata karena sebagian besar bangunannya terbuat dari batu bata merah.

Pertanyaan 3: Apa fungsi Candi Batu Bata pada masa lalu?

Jawaban: Candi Batu Bata berfungsi sebagai tempat pemujaan umat Hindu pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Pertanyaan 4: Di mana lokasi Candi Batu Bata berada?

Jawaban: Candi Batu Bata terletak di daerah Jombang, Jawa Timur.


Tips Merawat Candi Berbahan Bata Merah

Tip 1: Bersihkan secara rutin
Bersihkan permukaan candi secara rutin menggunakan sikat halus dan air bersih. Hindari penggunaan bahan kimia keras atau deterjen yang dapat merusak permukaan bata merah.

Tip 2: Perbaiki kerusakan segera
Jika terdapat kerusakan pada permukaan bata merah, segera lakukan perbaikan menggunakan bahan dan teknik yang sesuai. Hal ini untuk mencegah kerusakan lebih lanjut yang dapat melemahkan struktur candi.

Tip 3: Lindungi dari air dan kelembapan
Lindungi candi dari air dan kelembapan berlebih dengan membuat saluran air yang baik di sekitar candi. Kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan bata merah menjadi rapuh dan berlumut.

Tip 4: Hindari vegetasi liar
Bersihkan vegetasi liar yang tumbuh di sekitar candi secara teratur. Akar tanaman dapat merusak struktur bata merah dan mengganggu keindahan candi.

Kesimpulan

Candi Natar atau Candi Batu Bata merupakan peninggalan sejarah berharga yang memberikan banyak informasi tentang kejayaan Kerajaan Mataram Kuno pada masa lampau. Candi ini memiliki keunikan tersendiri dari segi bahan bangunan, arsitektur, dan fungsinya sebagai tempat pemujaan umat Hindu.

Sebagai salah satu bukti peradaban manusia di masa lalu, Candi Natar perlu dijaga dan dilestarikan dengan baik. Perawatan candi berbahan bata merah membutuhkan perhatian khusus, seperti pembersihan rutin, perbaikan kerusakan segera, perlindungan dari air dan kelembapan, serta pengendalian vegetasi liar di sekitarnya.